Dia yang tak lupa singgahi hariku
Kini menghilang,
ditelan, dilumat oleh perasaanku sendiri
Saat dia ada, kemauanku tak pernah sertainya
Saat dia tak ada, aku mencari sampai terpuruk menggebu
Mereka jarang berpadu,
walau sering bertemu
Mereka hanya bersemu,
dalam bimbang tak menentu
Apa maumu? Mau kalian?
Tolonglah hadir bersamaan
Tuk buatku lagi dulu
Yang selalu berkutik diam merangkai
Kata perkata,
yang bertabu maupun yang menggertak menyeru
Perlukah aku lakukan ritual ambigu untuk memanggilmu?
Jangan iyakan
Bisakah kau hadir dengan sendirinya?
Harap iyakan
Kau tercecer atau terbuang atau tersiakan?
Aku tak pernah anggapmu bak air mata yang tercecer sedih
Aku tak pernah buangmu bak kelamnya masa laluku
Aku tak pernah siakanmu bak prosenium teronggok di seberang jalan
Kau ada, kau menyertai, kau hadir!
Kau, yang kunanti, kuharap dapat kembali
Kau...
Kalian... adalah
Inspirasi dan niatanku
Harap baurkan rasamu, dalam rasaku
Dalam ragaku
No comments:
Post a Comment