Aku tak pernah tau apa yang dia ucapkan, apa yang dia rasakan, terlebih lagi yang dia pikirkan.
Aku memang tak pernah menyadari sebelumnya
Ternyata itu teramat mendalam, bagi dia, bukan bagiku.
Hingga akhirnya, dari sama sekali tak sadar menjadi setengah sadar, setengah tersadar menjadi sangat sadar
Selama ini, yang dia coretkan dalam selembar kertas tersiakan itu, yang dia cantumkan dalam biografinya itu. Ternyata AKU
"Mimpi ataukah ilusi?" Keduanya sama, tapi ini nyata
"Mengetahuinya? Bagaimana?" Itu waktu, dia yang menentukan. Sesungguhnya bukan waktu, tapi Dia-Sang Pencipta-
"Setidaknya pasti akan tau, tapi kapan?" Itu yang menjadi pertanyaan
"Apakah benar?" Ini butuh kepastian, bukan hanya perkiraan
Memang aku sudah mengetahuinya kalau ini terlalu berlebihan, terlalu percaya diri.
"Salahkah?" Tidak, ini wajar. Apa salahnya menerka
Toh jika memang benar, itu kebahagiaan. Jika memang salah, jangan buat menjadi masalah
Ini simpel tapi rumit. Terlihat simpel bagi yang memahami, dan rumit untuk yang tak mengerti
Atau biasa saja, ini bagi "mereka-mereka" yang tak punya pendirian, gagasan, mungkin yang tak mempedulikan
Terserah~
No comments:
Post a Comment