Holla!

Loving peace, keeping peace, spreading peace ☮

Sunday, December 25, 2011

Aku dan tumpuanku

Batangan pohon yang tiada utuh,
terbesit sembilu parasit menggerogot
Mega yang membisu,
dia tak lagi berucap, bahkan benderang

Dengan makhluknya yang tak seirama,
penuh pengkhianatan, kebohongan, cacian
Usangnya deretan buku yang kalimatnya rapuh mengeruh,
aku tau dia telah tiada-dimakan usia-
dia tak lagi menjamuri tiap lembarannya
dia tak lagi hiasi sudut rongganya

Kapas busa yang berterbangan dari naungannya
Cahaya sunyi yang bersemedi
Dan dalam petak kotak kerut itu,
disanalah raga dan jiwaku berdiam

Masih dapat bernafas dan berpikir
dan organ yang setia bekerja dalam pembusukkan
Aku sadar, diri ini hidup dalam kelemahan
Aku sadar, tak lagi ada inspirasi sehat
Aku sadar, tak ada sandaran hidup untuk meneduh

Aku tetap berkarya dalam aviasi
Tak ingin berhenti
Aku berbuat, tidak mati!
Aku punya kehidupan, bukan semata impian!

Aku lumpuh terkulai, silakan saja samakan dengan idiot di seberang jalan
Apa masalahnya? Apa halangannya?
Toh ini aku, bukan kau
Aku yang menanggung malu dan hujatan
Aku masih dapat hidup, dan berkehidupan
Dengan moral dan dalam hukum sekalipun

Biarkan aku begini dengan tumpuanku, pijakan
Sekalipun aku berpergi, beginilah aku, berkarya
Aku masih membayangi
Aku, yang bersemayam, dalam naung elegi abadimu

No comments:

Post a Comment