Holla!

Loving peace, keeping peace, spreading peace ☮

Monday, January 30, 2012

Aku Berkemas

Bertamu ke hunian hampaku?
Silakan...
Tapi aku tak suguhkan harapan, karena sarinya
habis dihisap kupu
Remahan puing masa lalu tersedia tersisakan
Kau mau secuil?

Aku tak pernah minum soda,
atau sejenis manis air
Maukah kau teguk tawar air basa?
Yang berbulir bagai kerikil
meronta ditendang sang penguasa dari
lapang kehijauan

Tenang namun meragukan
Aku sudah kemasi hidupku selanjutnya
Aku hampir selesaikan sketsa
masa depanku. Hanya perlu
goresan terang, sedikit. Entahlah
Dan aku tak inginkan terasa seperti
teh tanpa gula dan daun teh.
Hambar
Dan tak lagi bagai tumbuhan tanpa akar

Esok, aku pastikan
Aku akan berpindah tinggalkan beribu lampu
kota yang bermakna hangus arang
Aku akan tuangkan sedikit makna
dalam cangkir kopi senja pengharapan

Aku harapkan pengubahan dalam masa
Januari ini. Tak lagi mendung dan kelam
Walau sudah di ujung akhir harinya
dalam kubang pada cawan tak berbatas
dalam kubang pada cawan
yang torehkan duka

Aku ingin, mengubah

Friday, January 20, 2012

Live. I'm perfect as me!

Aku hidup
dan berguna-mungkin-
Tersiakan, bukan tujuanku menjadinya
Tapi tidak dikata persediaan
yang gantikan mereka
Bukan alu,
yang ditumbuk perasaannya
bagai hina

Begini, bagaimana harga diriku berkabar?
Rendahan. Bukan tingkatanku
Aku tak sempurna, talenta sepertinya aku tidak
Tapi aku sesempurnaku diciptakan
Aku punya pemikiran. Logis !
Berperasaan. Tak sadis bengis !
Berharga diri tak rendah. Bukan berharga sama mengemis !
Karena aku bukan,
makhluk eceran dalam riuhnya bimasakti

Jelaskan. Ini sebuah tanya penasaran

Dia-
berdiam begitu tetap, dengan
tepian hitam tambahan bantu mata
Bersetelan yang dengan betah dan tak terganggu
disandang dan dinilai "maskulin"
Sungguhnya biasa, jauhnya sederhana

Tapi lewat caranya,
dia hadirkan tatapan di hadapan,
dia menatap keyakinan penuh,
dia enggan mengucap lebih kata, karena dia
sebenarnya bukan pendiam, pemalu
tapi bukan pengecut

Dia katakan perasaannya di balik,
dia penuh tekad sampaikan, tapi
urung keberanian utarakan
Laku sebenarnya bersembunyi mudahnya,
tapi tidak dengannya
Sangat terbaca dan...
ini kedua kalinya aku ketahui

Dia lihat,
persis di aku. Tepat!
Bodoh, aku biarkan diri ini berpaling, dari
sudut jarum angka satu hingga duabelas
Jelas tersirat, dia memucat. Aku rasakan,
dia sesali, bukan bukan. Dia
sangat kecewa. Mungkinnya harapkan,
tatapan kepastian akan berbalas kepercayaan
Tidak, senyatanya. Jauh membalik dan berbalik

Dia takutkanku, akan
menyanding bersebelahan dengan
manusia sejurusannya, dia tau mereka kawan
Fakta, nyata, aku bukan lebih dari siapanya
Lakunya tampak
begitu. Kenapa?

Hentikan.
Jangan buat otakku berpacu dalam peloncoan
Singkatnya waktu itu, jangan.
Sekalipun berusaha buatku tak penasaran

Henti buatku melebihi batas ambang penasaran

Kapan aku "Mengubahku" ?

Dan akhirnya,
aku sampai pada ujung horizon
yang kunanti bertahun, beribu hari
Aku nyatakan aku mengubah
bukan segalanya tapi dari segala ada
surya sebelum menyapa kerabatnya

Kau tau maksudku,
aku tak yakin kepastian, ragu
melainkan
Mengubahkah sesingkat senja?
Aku tak rasa lagi sesingkat senyummu,
berkesan tapi sepejam

Aku menakutkan akan berlama esok
Aku khawatirkan akan tersiakan
Setidaknya, memang
Belum sadari saat ini, ini kuyakinkan
ini terlambat. Melebihi parah
Terlambat dalam rentan waktu
bukan melainkan dalam mengubah

Apa yang aku percepat kini?
Aku tanyakan diriku sesering mungkin, walau hanya sekali
Dan berharap terjawab dengan nalurinya
"Aku mengubah dalam perlambatan, aku percepatnya segera.
Dan aku terlambat, membuatnya jauh di awal"

Ini berarti...
Aku hanya perlu rasakan waktu
dalam detik pengubahan baik pada keburukan
Tak lagi siakan kesungguhannya, dan tersadar dalam sandaran
Aku tau rasakan waktu akan buatnya berlama tahan
akan mengubahnya sendiri
Dalam percepatan mengubah yang penuh
Aku tak kejar waktu dalam pengubahan, tapi
kejar pengubahan dalam waktunya

Tuesday, January 10, 2012

Manusia di Penghujung Sajak

Aku tetap lanjutkan,
rima pada sajak tak berakhir
Bersebelahan dengan kunyahan lengket permen,
terlihat nyaman
Anak tak berdosa pada hiruk
pikuk dewasa, runtuh remahannya terasa
betah
Pada bentang khatulistiwa di penghujung
aku setia pada goresan
penaku

Aku biasa dapatkan kesan dari siapapun
                                                            -entahlah
Mungkin kau diantara manusia hidup
yang dalam hangat bertopi rajut kelam
langkahan tak tetap dalam lunglai semampai
Hingga pelikan pada kubangan,
meneguk kasar tiap resapan
dia-pelikan- tak mangsa pisces

Hatilah yang ia cerna,
dia memang bodoh tapi merasa
Lihat kelakuan majikannya, dia
                                              -enggan

Aku ini ceritakan apa?
Nalar banyak manusia tak berproses
                                                       -selayaknya
Terus balik-putarkan relasinya
Bagai dentang jarum bertudung
pasir pada
tuanya meja...
Dia berkutik nan angkuh
Mengintip tumpukan duri dari cemara

Sengaja mengolah cerita panjang,
berdiksi sedang
Mereka.
Sekalipun belum
Otak mereka melumat apa hal?
Daging basi yang disisakan
pemiliknya?
Menyedihkan.
Itu alot. Bahkan busuk tengik

Aku. Ceritakannya
Berseling diksi yang ku bisa
Tak pahami? Lagi?
Kali ini geraman, bukan
gonggongan
Tiada habis otak memproses, mungkin celotehan
ringan tersirat dan
mengutip
Mengertikan mereka, usaha yang
membuat pelik
Menelan katak hidup-hidup, sama
membosankannya. Sama
menjijikannya. Sama
enggannya...

Aku tetap teruskannya,
                       sajakku,
                    yang tiada,
                                    -berakhir

Monday, January 9, 2012

Announce New Post! Long Time No See~

Heyha! We meet again, Bloggie. After 1 year we don't meet. Truly miss you much
My mind commands me to typing some unimportant words, and my finger really wanna type it 
They're really look not have a tolerance to me for having a little rest. (Are you kidding me? Your finger don't have a tolerance. Ah, foolish you!) 
Hoohaaa! I'm just kidding myself to make myself more relax and no burden feels.

Okay, no more chit chat, I will directly and soon announce that I already posted a first post on 2012
It is titled ... Sorry, I forget the tittle of my post. So let's see the previous post before this post was posted

Oh, I wanna express my gratitude to my friends who already give me inspiration of my first poetry on 2012
Really thanks!

No story of our relation. No shadows of our reflections

Ends?
It was enough. I couldn't keep it for longer more
I couldn't make it more stronger
I already did many endeavors
Don't lay blame on me, also you
We both no, we both didn't mistaken

None mistaken, none accurate
We just upheld our feelings on a brittle string,
it just alike
It was a destiny
I'm not understood
I fear
I feel mistaken
I indeed, I couldn't...
count on everyone, even me, myself

We never inscribe our sweet nor bitter moments, even on a broken mirror
We never. It was its own manner, its own way
We never knew, we never understood

Just hoped in some horde of cumulonimbus
it just alike, it wipe away by its rain
or even its storm

Is expectation still one direction with us?
I guessed no, not over again
Made up your mind. It was destined to be ends, our relation
Don't opposed, between the compulsion and...
pretense...
we couldn't, count on each others
If we made it still walked along,
we just made it as a debacle. Don't we?
We couldn't be prisoners of our brittle feeling
If that so, we just made our own darkness hollow
We weren't a mere, we were alive
but our story, that was correct
Our story just a mere although we spent it, and truly happen

A ditch on the relationship?
Don't you know? That was us!
Made each hearts into a smithereens
No triumph, none won the owner of the hearts
But none lose. It was a fair

Feeling was neutral,
before the living creature filled it
Just accept it, even though it ends incompetent
I knew, it was asserts, we were end
Don't try to make it all unite, again
No owner of our past
No story of our relation
No shadows of our reflections


~Inspired by:
My Friends